Kamis, 23 Mei 2013

PERSAHABATAN SEJATI


Harry Potter karya J.K. Rowling adalah salah satu buku terlaris yang pernah ada. Ketujuh buku yang menceritakan tentang tokoh utama, Harry Potter (Daniel Radcliffe), dan dua sahabat baiknya Ronald Weasley (Rupert Grint) serta Hermione Granger (Emma Watson) ini sudah berhasil menarik perhatikan banyak orang di seluruh dunia. Adakah novel dengan seri yang lebih banyak dan kesuksesan yang lebih besar yang dapat menandinginya? Kita tunggu saja.

Di luar pembahasan tentang hal di atas, di luar adegan-adegan sihir yang dianggap tabu, najis, bahkan sesat, juga di luar banyaknya orang yang tidak menyukai novel maupun film ini (beberapa di antara mereka adalah teman-teman baik saya - entah karena alasan apa mereka tidak menyukainya seperti saya), saya ingin kita melihat banyak hal baik dan positif yang disajikan oleh novel fiksi ini, salah satunya adalah persahabatan ketiga tokoh utama tersebut.

Ada banyak poin persahabatan sejati yang bisa kita lihat, baik dari Harry, Ron, maupun Herminone. Harry yang mulai menyadari bahwa dirinya yang terpilih, bahwa dirinyalah yang pada akhirnya harus menghadapi Lord Voldemort, seringkali ingin bertindak seorang diri. Bukan karena sombong atau apa, tapi karena ia ingin melindungi sahabat-sahabat dan orang-orang di sekitarnya.

Mengenal sifat baik sahabat mereka itu, Ron dan Hermione sering mengingatkannya, "You, need us" (kau membutuhkan kami). Tidak berhenti sampai pada kata-kata, persahabatan mereka berlanjut pada tindakan untuk selalu ada dan saling membantu satu sama lain, pada saat tersulit sekalipun, yaitu saat nyawa juga harus dipertaruhkan.

Bukankah persahabatan itu sangat ideal? Selalu bersama, bahkan saat tangis dan duka, tidak pernah meninggalkan, juga tidak pernah merasa ditinggalkan? Persahabatan seharusnya memang seperti itu, bukan? Selalu ada untuk mereka yang kita panggil sahabat dan tidak membiarkan mereka sendirian.

Apakah Anda punya sahabat? Apakah persahabatan Anda berjalan seperti persahabatan yang "seharusnya"? Jika tidak, introspeksi kembali persahabatan kita. Apakah kita bersahabat hanya di saat senang, cukup, situasi baik, dan sejenisnya? Jika ya, jangan putuskan dahulu hubungan Anda dengan sahabat-sahabat Anda, tapi tunjukkanlah terlebih dahulu bentuk persahabatan yang "seharusnya" diawali dengan Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar