Jumat, 11 Oktober 2013

BUAH KEBAIKAN

 
Shin Ji Hyun merasa sangat bahagia sementara ia mempersiapkan pernikahannya dengan tunangannya, Kang Min Ho. Namun, kehidupan yang sempurna itu seolah porak-poranda ketika sebuah kecelakaan mobil menimpanya dan membuatnya koma. Ia diberi kesempatan hidup kedua oleh malaikat maut dengan satu syarat, ia harus menemukan 3 orang selain keluarganya yang bersedia menangis dan mengeluarkan air mata murni 100% untuknya. Untuk itu, ia meminjam tubuh Yi Kyung, seorang penjaga toko paruh waktu selama 49 hari.
 
Di luar ide ceritanya yang lain dari yang lain, pergumulan Ji Hyun menjadi usaha yang seolah mustahil. Sekalipun sepanjang hidupnya ia dikenal sebagai orang yang baik hati, ternyata itu tidak membuatnya mudah menemukan 3 orang saja yang mau meneteskan air mata yang murni 100% sebagai tanda ketulusan kasih mereka kepadanya. Ia bahkan mendapati kenyataan pahit di mana tunangan yang sangat dicintainya ternyata selingkuh dengan sahabatnya sendiri, dan berencana untuk mengambil alih perusahaan ayahnya. Ini membuat saya menyadari satu hal, bahwa sebaik apapun kita, kita tidak dapat menyenangkan semua orang, kita tidak dapat menjamin bahwa kebaikan kita pasti bermanfaat bagi orang lain, kita tidak dapat menjamin kebaikan hati kita dipandang baik juga oleh orang lain dan bahwa mereka juga akan bersikap baik kepada kita. Lalu, apakah kenyataan ini membuat Ji Hyun "kapok" melakukan kebaikan? Tidak. Ia lebih memutuskan untuk memberi kenangan yang baik akan dirinya kepada orang-orang itu.
 
Kebaikan mungkin tidak selamanya dibalas dengan kebaikan. Ada orang yang akan menganggap kebaikan kita sebagai bentuk kemunafikan atau usaha mencari perhatian, bahkan ada juga yang akan menganggapnya sebagai bentuk penghinaan dan upaya kita untuk show off. Akan tetapi, apakah hal-hal itu dapat dijadikan alasan untuk kita berhenti melakukan yang baik? Tentu saja, tidak. Kita harus yakin bahwa akan ada juga orang-orang yang merasakan manfaat dan bersyukur atas kebaikan hati kita, dan bahwa sekalipun ada yang membalasnya dengan kejahatan, pasti ada waktu untuk kita menuai kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar