Shin
Ji Hyun merasa sangat bahagia sementara ia mempersiapkan pernikahannya dengan
tunangannya, Kang Min Ho. Namun, kehidupan yang sempurna itu seolah
porak-poranda ketika sebuah kecelakaan mobil menimpanya dan membuatnya koma. Ia
diberi kesempatan hidup kedua oleh malaikat maut dengan satu syarat, ia harus
menemukan 3 orang selain keluarganya yang bersedia menangis dan mengeluarkan
air mata murni 100% untuknya. Untuk itu, ia meminjam tubuh Yi Kyung, seorang
penjaga toko paruh waktu selama 49 hari.
Di
luar ide ceritanya yang lain dari yang lain, pergumulan Ji Hyun menjadi usaha
yang seolah mustahil. Sekalipun sepanjang hidupnya ia dikenal sebagai orang
yang baik hati, ternyata itu tidak membuatnya mudah menemukan 3 orang saja yang
mau meneteskan air mata yang murni 100% sebagai tanda ketulusan kasih mereka
kepadanya. Ia bahkan mendapati kenyataan pahit di mana tunangan yang sangat
dicintainya ternyata selingkuh dengan sahabatnya sendiri, dan berencana untuk
mengambil alih perusahaan ayahnya. Ini membuat saya menyadari satu hal, bahwa
sebaik apapun kita, kita tidak dapat menyenangkan semua orang, kita tidak dapat
menjamin bahwa kebaikan kita pasti bermanfaat bagi orang lain, kita tidak dapat
menjamin kebaikan hati kita dipandang baik juga oleh orang lain dan bahwa
mereka juga akan bersikap baik kepada kita. Lalu, apakah kenyataan ini membuat Ji
Hyun "kapok" melakukan kebaikan? Tidak. Ia lebih memutuskan untuk
memberi kenangan yang baik akan dirinya kepada orang-orang itu.
Kebaikan
mungkin tidak selamanya dibalas dengan kebaikan. Ada orang yang akan menganggap
kebaikan kita sebagai bentuk kemunafikan atau usaha mencari perhatian, bahkan
ada juga yang akan menganggapnya sebagai bentuk penghinaan dan upaya kita untuk
show off. Akan tetapi, apakah hal-hal
itu dapat dijadikan alasan untuk kita berhenti melakukan yang baik? Tentu saja,
tidak. Kita harus yakin bahwa akan ada juga orang-orang yang merasakan manfaat
dan bersyukur atas kebaikan hati kita, dan bahwa sekalipun ada yang membalasnya
dengan kejahatan, pasti ada waktu untuk kita menuai kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar